Pj Bupati Lombok Barat, H. Ilham, S.Pd, M.Pd. |
Mulai dari berbagai lomba di berbagai yayasan pondok pesantren hingga puncak peringatan HSN tahun ini yaitu upacara (22/10).
Tahun ini upacara HSN tingkat kabupaten Lombok Barat sedikit berbeda karena digelar dan dipusatkan di Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.
Upacara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh ribuan santri, para ASN, Kepala Kantor Kementerian Agama Lombok Barat beserta jajarannya, serta perwakilan santri dan santriwati dari berbagai pondok pesantren se-Lombok Barat.
Bertindak sebagai inspektur upacara adalah PJ Bupati Lombok Barat, H. Ilham, S.Pd, M.Pd.
Dalam amanatnya, H. Ilham menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh santri atas kontribusinya dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai agama serta budaya bangsa.
“Santri adalah generasi penerus bangsa yang memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik,” jelas H. Ilham.
Lebih lanjut, PJ Bupati Lombok Barat juga berpesan bahwa peringatan Hari Santri Nasional adalah momentum untuk meningkatkan peran santri dalam pembangunan bangsa.
“Santri tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki potensi yang luar biasa di berbagai bidang, santri bisa menjadi apa saja,” tegasnya.
Upacara berlangsung semakin semarak dengan berbagai penampilan dari para santri.
Mulai dari atraksi seni bela diri, pembacaan puisi, hingga penampilan hadroh.
Performans yang tak kalah memukau juga ditampilkan oleh tim paduan suara santri-santriwati Nurul Haramain yang menyanyikan Mars Hari Santri dan lagu Hayya Ghanu Nasyidana.
Penampilan menarik juga ditunjukkan oleh pementasan drama kolosal yang menceritakan sejarah perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Drama kolosal ini makin membuat para penonton terpukau dan terkagum-kagum.
Penampilan hadroh juga membuat acara semakin lengkap dan berhasil membakar semangat semua yang hadir.
Iringan merdunya rebana dan lirik-lirik lagu yang menggugah hati membuat suasana semakin syahdu, namun membakar semangat keimanan yang kuat
Selain upacara dan berbagai rangkaian pertunjukkan yang ditampilkan dan terpusat di Ponpes Nurul Haramain Narmada, suasana peringatan HSN yang sedikit berbeda dilaksanakan oleh Yayasan Ponpes Ittihadul Abror Mercapada yang juga berada di Kecamatan Narmada.
Seluruh siswanya melaksanakan karnaval HSN yang dimulai sekitar jam 8 pagi. Seluruh siswa yang berasal dari jenjang memulai karnaval dari Madrasah hingga kompleks pemakaman Tuan Guru Salut yang berada di Desa Selat Kecamatan Narmada pada Selasa pagi (22/10).
Seluruh siswa dan guru serentak menggunakan sarung, Koko, dan lengkap dengan kopiahnya serta gamis.
Sesampai di pemakaman TGH. M. Zahid Syarief Rahimahullah, yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Salut yang berada di kompleks Ponpes Hikmatussyarief NWDI Salut, para siswa dari Madrasah Ibtida'iyah hingga Madrasah Aliyah ini melaksanakan hiziban bersama.
Diketahui bahwa Syaikhuna TGH. M. Zahid Syarief Rahimahullah wafat sekitar 7 tahun lalu dan dimakamkan di pekuburan umum Salut pada 21 Oktober 2017 silam.
Saat pemakamannya, TGB. Zainul Abdul Madjid berta'ziah dan dalam ta'ziahnya, beliau menjelaskan bahwa Syaikh Muhammad Zahid Syarief adalah orang yang perilakunya sesuai dengan namanya.
Bukan hanya sekedar nama beliau 'Zahid', tapi kezuhudan memang sangat-sangat nampak dari diri beliau.
TGH. Zahid Syarief adalah salah seorang Tuan Guru yang berjasa dalam meneruskan perjuangan dan pendidikan yang didirikan oleh TGKH. Zainuddin Abdul Madjid, serta aktif mengajarkan ilmunya hingga akhir hayatnya.
Ketua Yayasan Ittihadul Abror, H. Sayuti menjelaskan alasan HSN tahun ini diperingati dengan berziarah ke makam Tuan Guru Salut adalah agar seluruh siswanya selalu menghargai sejarah dan orang-orang yang berjasa dalam turut mencerdaskan santri di NTB.
Peringatan HSN juga dilaksanakan dengan berhizib di lingkungan makan bertujuan agar para siswanya selalu mengingat tradisi NWDI dan agar siswanya dalam setiap perbuatannya selalu berpegang teguh pada keimanan dan keislaman serta mampu meneladani sifat dan ahlak TGH. Zahid Syarief dan guru beliau TGKH. Zainuddin Abdul Madjid Rahimahullah rohmatal abror, Syaikhuna.
(Ria)
0 Komentar