 |
| Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar pelatihan dan seminar jurnalistik |
Pada pelatihan dan seminar jurnalistik ini para peserta yang merupakan pers dari berbagai media massa, diberikan materi seputar kode etik dan cara melakukan peliputan pemberitaan yang baik dan benar.
Ketua SMSI NTB H.M. Syukur, S.H mengatakan pelatihan ini digelar sebagai upaya memberi pengetahuan, pemahaman, tanggung jawab dan profesionalitas pers saat meliput atau memberitakan Pilkada. Sabtu (21/9) di Hotel Lombok Plaza.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat Dr. Najamuddin Amy, M.M, turut hadir pada pelatihan ini sebagai pemateri.
Doktor Najam memberi materi yang merujuk pada netralitas pers, yang menekankan pers untuk tidak berafiliasi pada salah satu pihak manapun, mengingat pers menjadi pilar demokrasi, penyangga negara Indonesia.
“ Pers harus menggarisbawahi posisinya, harus mampu menjaga kepercayaan publik,” ucapnya.
Materi serupa juga disampaikan oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB, Nasrudin. Pak Nas, sapaan akrabnya menekankan kembali pentingnya pers dalam menjaga netralitas. Wartawan profesional dan kompeten harus bisa bersikap netral dalam menjalankan tugas.
"Pegang teguh kode etik, selalu jaga moralitas," kata Pak Nas.
Pak Nas juga berpesan kepada para wartawan untuk tidak menulis berita yang beritikad buruk dengan niat memecah belah, berita yang dihasilkan haruslah akurat dan berimbang.
"Konfirmasi harus selalu dilakukan, jangan hanya asal mengutip pernyataan yang belum jelas sumbernya," tegas Pak Nas.
Menjelang akhir acara, dilakukan sesi bedah karya tulis. Bedah karya tulis ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tulisan yang menghadiri seminar dan pelatihan jurnalistik SMSI.
(Sarah)
0 Komentar