Inovasi pendidikan dengan pemanfaatan teknologi, pembelajaran terdiferensiasi, dan sekolah berbasis masyarakat. |
Salah satu inovasi pendidikan yang dapat diterapkan adalah pemanfaatan teknologi, pembelajaran terdiferensiasi, dan sekolah berbasis masyarakat.
Hal inilah yang diterapkan oleh 40 orang insan pendidikan yang terdiri dari guru, siswa dan forum mahasiswa di Desa Kesik Lombok Timur.
Wikan bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada kekayaan warisan budaya dan situs bersejarah desa, memberikan pengalaman belajar yang mendalam.
Dipimpin oleh Pak Andre, guru sejarah dari SMK Al Majidiyah NW Kesik, Wikan ini merupakan bagian dari program pendukung penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah SMK binaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram. “Sebelum acara, para guru dan siswa mendapat pelatihan pembelajaran berbasis wisata edukasi pada acara workshop” ujar Marham, ketua tim Pengabdian Masyarakat FKIP UNW Mataram.
Selama tur, siswa diserahi berbagai tugas, antara lain fotografi, videografi, dan pencatatan. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan observasi dan analitis mengenai situs sejarah dan warisan budaya.
Wikan merupakan pengalaman pembelajaran berharga bagi siswa, yang mengembangkan pemahaman lebih dalam tentang sejarah dan budaya desa mereka sendiri. Perwakilan Forum Pemuda Desa Kesik mengucapkan terima kasih kepada pihak penyelenggara yang telah mempromosikan desanya kepada masyarakat.
Wikan juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi lebih banyak lokasi pada kegiatan selanjutnya. Di akhir program, peserta diarahkan untuk membuat video, poster, dan catatan tertulis tentang pengalaman atau deskripsi situs yang mereka kunjungi, yang akan dipublikasikan di media sosial atau website sekolah.
Inisiatif pembelajaran berbasis wisata edukasi ini didukung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (DRTPM) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
(Marham JH)
0 Komentar