Breaking News

Mata Kuliah Agroteknobisnis, Masa Depan Dunia Pertanian dan Peternakan

Foto: Peluncuran mata kuliah Agroteknobisnis, hasil pengembangan kurikulum yang berbasis Outcome Based Education (OBE) dan Market System Development.
ErakiniNews |  Lombok Barat - Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram secara resmi meluncurkan mata kuliah Agroteknobisnis, hasil pengembangan kurikulum yang berbasis Outcome Based Education (OBE) dan Market System Development. Peluncuran mata kuliah ini bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa fakultas Peternakan dan Pertanian UNW menjadi lulusan yang siap pakai di dunia kerja. 

Berangkat dari bisnis Inkubator, dengan menyatukan tiga variabel, yakni bisnis pertanian dan peternakan. Agroteknobisnis dikembangkan menjadi kurikulum pendidikan. 

Rektor UNW Mataram, Prof.Dr.H. Agil Al-Idrus,Drs.,M.SI. mengatakan, UNW Mataram baru pertama kali melakukan penggabungan tiga variabel pembelajaran. Pembangunan kurikulum Agroteknobisnis ini akan dilakukan dengan bersinergi bersama PRISMA. Rabu (28/8) di Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat.

"Fakultas pertanian dan peternakan peminatnya berkurang karna lulusan nya tidak disiapkan menjadi petani. Agrotechobisnis merupakan jawaban dari masalah ini, mata kuliah ini menyiapkan kompetensi yang dimiliki mahasiswanya tidak hanya memulai tapi mampu menghadapi pasar dan dunia kerja. Kedepan perlu pengawalan dan sosialisasi lebih lanjut khususnya wilayah Nusa Tenggara Barat dan Timur," ungkap Rektor UNW. 

Sejalan dengan hal ini, Technical Officer PRISMA Ferdinandus Rondong, memaparkan bahwa kolaborasi PRISMA dengan UNW serta pemerintah dan sektor swasta bertujuan untuk membangun pertumbuhan pasar secara inklusif dan berkelanjutan. Mengutamakan skill mahasiswa untuk mendorong pertanian dan peternakan di NTB. 

Kolaborasi Triple Helix antara UNW, PRISMA yang difasilitasi pemerintah Australia,sektor swasta PT. Cipta Ternak Sehat, PT. Sreeya dan Bappenas untuk memastikan sektor pertanian dan peternakan memberikan pertumbuhan bagi rumah tangga petani khususnya bagian Timur Indonesia. 

PRISMA di wilayah NTB sendiri sudah mencetak 100 ribu lebih petani yang mendapatkan manfaat dari pengembangan sistem pasar PRISMA. 

Jarot Indarto, Direktur Pangan dan Pertanian, kementrian PPN (BAPPENAS) 
Direktur Pangan dan Pertanian, kementrian PPN (BAPPENAS) Jarot Indarto mengungkap kedepan akan ada kerjasama dengan universitas Nahdlatul Wathan dan Universitas Pulau Jawa.  

"Perguruan tinggi mempunyai sistem pendidikan lebih lanjut dan mekanisme kerjasama dengan petani perdesaan melalui program KKN," ucapnya. 

Dengan adanya mata kuliah Agroteknobisnis, yang peluang kerjanya menjanjikan. Diharapkan  minat anak muda di bidang bisnis pertanian dan peternakan dapat meningkat.

(Sarah)

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close