Breaking News

Inovasi Sektor Pertanian, UNW Mataram Gandeng PRISMA Luncurkan Mata Kuliah Agrotechno Bussines

ErakiniNews | Lombok Barat – Universitas Nadhlatul Wathan (UNW) Mataram secara resmi meluncurkan mata kuliah baru bertajuk "Agrotechno Business", dengan kurikulum yang mengintegrasikan beragam pengalaman sektor swasta dalam memperkenalkan inovasi pertanian kepada petani kecil.

Peluncuran mata kuliah yang dilaksanakan pada Rabu (28/8) ini merupakan hasil kerja sama strategis dengan PRISMA, program kemitraan pembangunan antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas dan Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT). 

Kolaborasi PRISMA dengan mitra swasta dan mitra pemerintah daerah di NTB telah memainkan peran kunci untuk memajukan sektor pertanian. Intervensi PRISMA telah menjangkau lebih dari seratus ribu rumah tangga petani kecil provinsi ini.

Rektor UNW, Prof. Dr. H. Agil Al-Idrus dalam keterangan pers menyoroti dampak positif yang dirasakan oleh mahasiswa dan tenaga pengajar setelah bekerja sama dengan PRISMA dalam pengembangan kurikulum dan program inkubator bisnis.

”Peminat jurusan pertanian dan peternakan mengalami tren penurunan setiap tahunnya. Dengan menggabungkan ilmu pertanian dengan perkembangan teknologi dan strategi bisnis kami harapkan menjadi jawaban untuk menjawab tantangan pasar pertanian tersebut,” ujar Prof. Agil.

Menanggapi hal tersebut, Ferdinandus Rondong selaku Chief Technical Officer dari PRISMA mengatakan, ”Kami percaya mata kuliah dapat menginspirasi generasi masa depan untuk melihat sektor pertanian dan peternakan sebagai sesuatu yang ’keren’ karena menjanjikan profitabilitas.” 

Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, Jarot Indarto, Ph.D, dalam keterangan pers-nya menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi PRISMA dan UNW sebagai contoh sukses keberlanjutan proyek pembangunan.

”Dengan hadirnya mata kuliah Agrotechno Business kita harapkan dapat menciptakan lulusan yang berkompeten secara akademik maupun praktik sehingga menjadi pondasi yang kuat bagi kemajuan pertanian dan perekonomian,” ungkap Jarot.

Dalam kesempatan ini, drh. Nonot Suhartono dari PT Cipta Ternak Sehat Indonesia (CTSI) menyatakan bahwa kolaborasi menciptakan solusi yang saling menguntungkan baik bagi perusahaan maupun universitas. 

”Dengan adanya kerja praktik seperti yang dilakukan mahasiswa UNW di tempat kami, mengubah mindset mahasiswa untuk melihat peternakan sebagai sesuatu yang keren sehingga mereka lebih siap ketika masuk ke industri,” kata drh. Nonot. 

Untuk diketahui, CTSI serta PT Sreeya Sewu Indonesia merupakan mitra swasta PRISMA dan UNW untuk menjalankan program Fapert Business Incubator dimana kedua agrobisnis tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa UNW khususnya dari Fakultas Peternakan untuk terlibat langsung dalam praktik lapangan.

Senada dengan CTSI, Arlyna Simatupang, Marketing Manager Sreeya Sewu berharap kolaborasi dengan UNWM terus berjalan dan memberikan hasil positif bagi Sreeya, UNWM, maupun peternak di NTB.

”Praktik seperti itu sangat pas untuk kebutuhan pasar dan perlu diperluas di universitas-universitas lain,” tambahnya.

Kegiatan Peluncuran Mata Kuliah Agrotechno Business turut menghadirkan talk show yang bertemakan ”Mengakselerasi Ketahanan Pertanian: Strategi Triple Helix untuk Mewujudkan Pertanian Masa Depan yang Berkelanjutan dan Inklusif”. 

Para pembicara yang terdiri atas perwakilan universitas, pemerintah daerah, dan lembaga pengelola pendidikan tinggi menyepakati pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, serta institusi pendidikan untuk meningkatkan partisipasi generasi muda dalam mewujudkan pertanian yang modern dan produktif.

(Sarah)

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close